Menyediakan panduan untuk Ibu dalam merawat bayi, makanan bayi, dan perkembangan bayi

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Wednesday, February 6, 2013

Kaldu untuk Mpasi dan Cara Penyimpanannya

Kaldu bukanlah hal yang asing lagi dalam dunia masak-memasak, bukan hanya memasak Mpasi namun juga makanan orang dewasa. Khusus untuk Mpasi, kaldu bisa memberi nilai gizi tersendiri pada makanan bayi dibandingkan dengan air biasa. Selain itu, dengan kaldu mommy bisa mengenalkan rasa gurih secara alami buat bayi.

Kaldu sendiri adalah  sari dari tulang, daging atau sayuran yang direbus untuk mendapat sari dari bahan tersebut. Berbagai jenis bahan yang biasa digunakan untuk kaldu adalah ayam, sapi, ikan ataupun udang.

Beberapa mommy di milis sering menanyakan bagaimana cara membuat kaldu untuk Mpasi. Mengenai cara membuat kaldu, mommy bisa lihat di bagian resep masakan bayi, rasanya saya ada sharing beberapa resep kaldu yang saya dapat dari milis.

Nah, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kaldu itu disimpan. Mommy pasti sering membuat kaldu dalam jumlah banyak dan tidak habis dipakai dalam sekali masak. Menyimpan di kulkas bawah/ chiller tentu tidak bisa bertahan lama, apalagi jumlah kaldu yang dibuat lumayan banyak dan bisa dipakai untuk stock seminggu. Lalu bagaimana cara menyimpan kaldu biar tahan lama?

Dari milis, saya menemukan cara menyimpan kaldu untuk Mpasi. Kaldu yang sudah matang bisa mommy dinginkan terlebih dahulu, setelah itu saring. Biar tahan lama, kaldu bisa disimpan di freezer, menggunakan cetakan es batu yang besar. Tutup dengan clingwarp. Atau jika punya cetakan/wadah yang bertutup, itu lebih baik karena menghindarkan kontaminasi kaldu dengan udara atau bahan makanan lainnya. bekukan kaldu tadi di freezer dan ambil secukupnya untuk dimasak.

Ketika hendak dimasak, kaldu yang sudah beku sebaiknya dicairkan terlebih dahulu. Ada yang bilang, proses mencairkan ini harus secara bertahap, yaitu ditaruh di chiller/kulkas bawah terlebih dahulu hingga mencair. Namun bagi kondisi darurat, banyak juga yang langsung nyemplungin kaldu beku itu ke masakan.

Nah, masalahnya adalah melepaskan kaldu yang sudah beku dari cetakan es atau ice tray. Saya sering kesulitan, karena kaldu sangat berbeda dengan air biasa. Jika es dari air, sedikit dipukul-pukul saja sudah berjatuhan dari ice tray, namun berbeda halnya dengan kaldu. Kaldu beku sangat lengket pada ice tray, sehingga untuk mengakalinya, kadan bagian bawah ice tray saya rendam air hangat terlebih dahulu selama beberapa menit, lalu dipukul-pukul terbalik. Sayangnya, proses ini ribet, karena pencairan paksa terhadap semua kaldu bisa mengurangi kualitas kaldu. Bisa jadi rusak, atau gizinya berkurang karena kaldu yang bagian bawahnya cair namun tidak terpakai, jika dibekukan lagi secara berulang-ulang.



Solusinya banyak mommy yang menggunakan baby cube. Nah apa itu? Saya sendiri tidak punya, namun fungsinya memang sama dengan ice cube, namun ada tutupnya. Seain itu, baby cube mempunyai ukuran mililiter, sehingga bisa dipas per porsi makan anak. Baby cube ini tidak seperti ice tray, bisa dilepas-lepas per cube, sehingga tidak perlu dikeluarkan semuanya dari freezer.

Sebenarnya ice tray ada juga yang dilengkapi tutup tersendiri, tapi biasanya satu tray cube-nya banyak, agak berlebih utk 1x makan. jadi pas beku perlu dipindahin ke plastik atau wadah tersendiri.

Nah, karena perbedaan manfaat ini, harga baby cube juga lebih mahal. Jadi bagi mommy yang irit, bisa tetap manfaatkan ice tray, namun diakali. Ada beberapa cara yang digunakan oleh mommy di milis, diantaranya: Kaldu yang sudah dibekukan dengan ice tray dilepaskan (silahkan berkreasi dengan cara sendiri hihihhi) lalu disimpan per porsi dalam kotak bertutup. Selain kotak, bisa juga mascuk ke plastic yang ada klipnya. Setelah itu, simpan lagi di freezer. Waktu hendak mencairkan dipindah ke mangkok stainless. Kaldu yang sudah dicairkan sebaiknya langsung dipakai.

Alternative lain biar tidak menggunakan ice tray, bisa menggunakan plastik es mambo panjang. Namun hati-hati, tunggulah kaldu biar dingin sebelum memasukannya ke plastic. Menyimpan kaldu dengan plastic es mambo ini tentunya lebih mudah dibandingkan ice tray terutama, ketika menggambil cukup dipatahkan dan sedikit ditekan.

Bagi yang ingin simple, ada juga kok ice cube dari silicon, jadi tidak susah waktu melepaskan kaldunya. Cuman itu,  peralatan seperti ini tidak tersedia di semua kota.

Kaldu itu sendiri katanya bisa tahan 3 bulan kalau di freezer dan tahan 1 minggu di kulkas bawah. Namun tetap saja, kita harus rajin-rajin periksa kondisi kaldu. Jika terjadi perubahan warna dan aroma, mendingan kaldu dibuang saja, daripada anak jadi diare, gawat.

Selain itu, penambahan kaldu pada masakan lebih baik pada tahap akhir, menjelang makanan matang. Kaldu tidak dianjurkan untuk dimasak kembali, karena kandungan gizinya bisa berkurang. Sehingga ketika menambahkan pada masakan, hindarkan memasak kaldu secara berlebihan. 

Demikian ya mommy, kurang lebihnya mohon dimaafkan. hehehehhe


No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages