Menyediakan panduan untuk Ibu dalam merawat bayi, makanan bayi, dan perkembangan bayi

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Tuesday, May 28, 2013

Keju untuk Mpasi

Info kali ini adalah mengenai keju untuk Mpasi bayi/balita. Info ini saya dapat dari beberapa website seperti ayahbunda, homemade baby food recipe dan babycenter.

Keju merupakan makanan yang sangat baik untuk bayi. salah satu dari bahan makanan sehat ini mengandung kalsium dan juga menyediakan protein, vitamin A, vitamin D , dan vitamin B12. Bahkan, kandungan vitamin B12 pada keju membuatnya menjadi bagian penting dari diet vegetarian untuk bayi, karena ini nutrisi seringkali berasal dari daging. Keju juga menyediakan energi dan sangat ideal untuk bayi yang membutuhkan diet kaya kalori.

Umur Berapa Bayi Boleh Makan Keju?
Pedoman untuk pengenalan keju bervariasi dari satu bagian dunia yang lain.
Di Inggris misalnya, keju biasanya disertakan dalam Mpasi bayi mulai dari usia 6 bulan. Pedoman di AS, lebih konservatif, beberapa sumber menyarankan menunggu sampai 8-9 bulan untuk memperkenalkan keju. Beberapa sumber lain bahkan menyarankan untuk menunggu hingga umur setahun. Untuk website wholesomebabyfood sendiri membeirkan referensi untuk mengenalkan keju mulai dari 8 bulan.

Keju merupakan salah satu produk olahan susu. Protein susu pada keju yang pada umum bertanggung jawab terhadap alergi susu sebagian besar telah dipecah dan keju seringkali diditoleransi dengan baik oleh individu dengan kepekaan terhadap produk susu. Hal yang sama juga berlaku untuk yoghurt, itulah sebabnya banyak dokter anak  setuju bahwa sangat aman untuk memperkenalkan kedua jenis produk diary pada bayi tersebut sebelum umur setahun.

Pengecualian terjadi pada keluarga yang mempunyai riwayat alergi makanan (terutama alergi terhadap produk susu), atau jika bayi Anda memiliki asma atau eksim . Hal ini karena keju dapat bertindak sebagai 'makanan pemicu' untuk kondisi ini.


Manfaat Menyertakan Keju dalam Makanan bayi
Nah, mommy mungkin tidak menyadari bahwa keju benar-benar bermanfaat dalam pencegahan kerusakan gigi. Bayi bahkan tidak perlu menelan keju, cukup dengan mengunyah itu sudah cukup untuk menerima manfaatnya.

Namun CARA keju melindungi gigi masih menjadi titik perdebatan, tetapi ada beberapa alasan mengapa manfaat ini bisa dikatakan benar.

Untuk satu hal, mengunyah keju akan meningkatkan produksi air liur menetralkan asam berbahaya di mulut dan membersihkannya. Bahkan diyakini bahwa keju bisa menghentikan aktivitas bakteri pada gigi untuk  berubah menjadi asam yang bisa mendemineralisasi enamel gigi.
Selanjutnya, keju mengandung banyak kalsium dan fosfor, jadi makan itu menggantikan mineral yang hilang dari enamel gigi yang pada dasarnya memperkuat gigi.


Beberapa zat gizi yang menunjang tumbuh-kembang anak yang terkandung dalam keju:  
Keju memang sarat gizi, nah gizi apa saja yang terdapat pada keju?
   -  Kalsium (Ca), membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi.
   -  Protein, membantu proses pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh, serta menguatkan otot-otot
   - Asam lemak linoleat dan linolenat, membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak.
   - Kolesterol, membantu pembentukan membran sel dan hormon.
   - Fosfor (P), membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
   - Vitamin A, membantu menjaga fungsi mata, Vitamin D, Vitamin B12
   - Magnesium, seng, dan selenium, berfungsi sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas.
   - Riboflavin dan folat, membantu proses metabolisme aneka jenis zat gizi.

Keju paling aman untuk bayi
Ada beberapa jenis keju yang harus dihindari karena kemungkinan mengandung listeria (bakteri keracunan makanan). Secara umum, hanya keju lunak yang tidak dipasteurisasi yang menimbulkan risiko ini. Keju yang dibuat dengan susu pasteurisasi (bahkan keju lunak) sekarang dianggap aman untuk ibu hamil.

Beberapa keju yang aman untuk bayi dan balita adalah keju jenis:

Keju cheddar. Umumnya merupakan keju semi-keras. Tapi, ada juga yang tergolong keju keras. Jenis bakteri yang digunakan untuk memproses keju cheddar adalah Streptococcus sp. Bakteri ini berfungsi menghasilkan asam laktat dari susu. Semakin lama proses pematangan keju, rasa dan aroma keju cheddar akan semakin tajam.

Keju Swiss. Ciri khas jenis keju Swiss adalah ”bolong-bolong” alias berlubang-lubang. Semakin baik mutu susu sapi yang digunakan sebagai bahan baku, semakin banyak lubang-lubang yang akan terbentuk. Pembuatan keju Swiss menggunakan bakteri dari jenis Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus helveticus, dan   ditambah bakteri Propionibacterium shermanii. Bakteri Propionibacterium inilah yang membuat jenis keju ini berlubang-lubang dan memiliki rasa manis.

Keju cottage. Ini merupakan jenis keju yang tergolong rendah lemak. Sebab, bahan bakunya berupa susu tanpa lemak (nonfat). Keju ini biasanya diberi tambahan rasa buah, antara stroberi, peach, raspberry, blueberry, dan nanas. Itu sebabnya, keju ini cenderung  mudah rusak (busuk), sehingga harus disimpan di dalam lemari pendingin

Untuk beberapa merk keju yang biasanya diberikan untuk Mpasi bayi oleh mommy di milis, bisa di cek di Berbagai Bahan dan merk Makanan Mpasi.

Cara aman menyimpan keju
Keju harus harus disimpan di lemari es. Tapi harap dicatat bahwa keju lebih baik jika disimpan dalam keadaan terbungkus aluminium foil atau kertas lilin dan tidak bungkus plastik karena kandungan lemak keju dapat menyebabkan bahan kimia dalam bungkus plastik untuk larut ke dalam makanan.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages