Menyediakan panduan untuk Ibu dalam merawat bayi, makanan bayi, dan perkembangan bayi

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Friday, June 19, 2020

Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi Baru Lahir

Salah satu masalah yang dihadapi bayi baru lahir adalah biang keringat,atau yang sering disebut keringat buntet. Biang keringat terjadi karena tersumbatnya kelenjar keringat dan kata ‘tersumbat’ itu membuat orang awam menyebutnya keringat buntet.

Kulit bayi sangat sensitif dan rentan terhadap biang keringat atau keringat buntet. Meskipun kondisi ini tidak berbahaya, tetapi keringat buntet seringkali membuat bayi tidak nyaman dan gelisah. bahkan bayi bisa sampai menunjukkan tanda iritasi hingga sulit tidur.

Pada artikel ini, Ibu akan mempelajari lebih lanjut tentang keringat buntet, sehingga bisa menemukan cara mengatasi keringat buntet pada bayi dengan tepat.

Baca juga: Cara Cepat Mengobati Ruam di Leher Bayi

Biang keringat pada bayi baru lahir

Biang keringat, atau disebut juga keringat buntet atau atau miliaria merupakan hasil dari penyumbatan kelenjar keringat yang tidak biasa dan sering terjadi pada orang dewasa. Bayi dan anak-anak juga rentan dengan keringat buntet karena kondisi kelenjar yang masih dalam tahap perkembangan.

Keringat buntet berkembang ketika keringat tersumbat, yang umum terjadi pada bayi, dan kemudian terperangkap di bawah kulit.

Gambar biang keringat pada bayi
Gambar biang keringat pada bayi cr: Medical News Today

Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Keringat buntet bayi biasanya berkembang di lingkungan yang panas atau lembab, terutama ketika tubuh mengeluarkan keringat secara berlebih. Pengeluaran keringat memungkinkan sel-sel kulit mati dan bakteri untuk menyumbat kelenjar keringat, menjebak keringat di bawah kulit sehingga menghasilkan tonjolan-tonjolan yang khas. Sensasi menyengat atau menusuk bisa dirasakan ketika benjolan ini pecah untuk melepaskan keringat. Pakaian ketat atau sangat hangat membuat kondisinya lebih buruk.


Bagaimana Mengidentifikasi Biang Keringat pada Bayi?


keringat buntet adalah kelompok benjolan atau titik merah kecil atau merah muda, mirip dengan lepuhan atau jerawat. Benjolan ini biasanya terlihat di punggung bayi, wajah, lipatan kulit, perut, leher, dada bagian atas, kaki, selangkangan, daerah popok, atau ketiak. Bintik ini bahkan juga bisa ditemukan di kulit kepala atau kepala jika bayi memakai topi.

Secara umum, keringat buntet akan menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, dan menyebabkan keresahan atau kegelisahan pada bayi. Selain itu, bisa juga memberikan sensasi kesemutan atau tusukan. Bayi bisa saja terjaga sepanjang malam, menggaruk benjolan merah panas itu. Dalam kasus yang jarang terjadi, menggaruk dapat menyebabkan infeksi kulit sekunder.

Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi Baru lahir

Kunci utama cara mengatasi keringat buntet pada bayi adalah dengan menjaga agar bayi tetap dingin. jika si kecil menderita keringat buntet, maka Ibu bisa melakukan beberapa perawatan rumah sederhana. Perawatan ini bisa membuat keringat buntet menghilang dalam beberapa hari.

  1. Kendurkan pakaian bayi dan cobalah untuk membuatnya tetap di tempat yang sejuk.
  2. Mandikan bayi dengan air suam-suam kuku dan sabun lembut. Coba tambahkan bubuk oatmeal koloid ke dalam bak air mandi. Ini memberikan bantuan dan membantu menenangkan bayi.
  3. Tepuk atau keringkan kulit si kecil dengan lembut. Ingatlah untuk mengeringkan semua lipatan kulit bayi setiap habis mandi.
  4. Jangan gunakan minyak atau krim tertentu yang sifatnya melembabkan kulit bayi. Ini cenderung membuat keringat buntet semakin parah.
  5. Ibu bisa menggunakan lotion calamine untuk menenangkan kulit bayi yang sakit. Krim hidrokortison (0,5%) juga bisa mengurangi ruam yang parah. Namun, lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan itu pada bayi.
biang keringat pada bayi baru lahir
Biang keringat pada bayi baru lahir cr: http://toobakhan.blogspot.com

Tindakan yang Lebih Efektif Adalah:

  1. Gunakan kipas untuk mencegah keringat.
  2. Hindari mengoleskan bubuk, lotion, atau minyak wangi, yang cenderung menyumbat pori-pori dan memerangkap kelembaban. Hal ini cenderung akan menyebabkan keringat buntet semakin parah.
  3. Penggunaan bedak bayi diperbolehkan. Bedak bayi biasanya merupakan astringent yang lebih ringan efektif pada keringat buntet. Ibu bisa menaburi bedak bayi untuk menjaga kulit kering dan bebas keringat (tanpa bedak pun kulit bayi akan tetap kering). Tetapi hindari bubuk bedak yang mengandung pewarna atau yang mengandung asbes, pewarna, atau iritasi kulit yang keras.
  4. Gunakan handuk katun untuk menggendong bayi dan membantu menyerap keringat.
  5. Kompres area yang berkeringat buntet dengan kain dingin dan basah.
  6. Potong kuku bayi secara teratur agar tidak membahayakan ketika dia menggaruk keringat buntetnya. Ibu juga bisa mengenakan sarung tangan saat si kecil tidur agar mengurangi potensi luka garukan.
  7. Jangan menggendong bayi dengan kain wol. Kain ini cenderung mengiritasi kulit lembut si kecil.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Dalam banyak kasus, untungnya keringat buntet tidak memerlukan perhatian medis. Namun, dalam beberapa kasus, keringat buntet mungkin bertahan atau bahkan menyebar. Cari bantuan medis jika:
  1. Ruamnya tampak lebih buruk
  2.  Keringat buntet tidak mereda dalam dua hingga tiga hari
  3. Lepuhan terlihat bengkak atau cairan nanah.
  4. Ditemukan gejala infeksi (biasanya terjadi karena garukan)
  5. Bayi, di bawah tiga bulan, memiliki demam 38 ° C atau lebih tinggi
  6. Bayi, antara tiga dan enam bulan, memiliki suhu 39ºC atau lebih
  7. Ada garis-garis merah membentang di luar area yang terkena.


Cara Mencegah Biang Keringat pada Bayi Baru Lahir

Cara efektif terbaik untuk mencegah ruam panas pada bayi adalah menjaga kulit tetap kering dan dingin.

Hindari cuaca panas
Jangan terlalu lama menggendong bayi dalam sling/gendongan. Usahakan agar anak terlindungi dari panas jika berada di luar ruangan.

Usahakan agar ruangan tetap terasa sejuk/tidak panas
Ventilasi udara harus baik sehingga udara segar bisa mengalir masuk.

Perhatikan Sirkulasi udara
Gunakan kipas atau AC jika memungkinkan untuk menjaga sirkulasi udara.

Jangan kenakan pakaian yang berat pada bayi. 
Pilihlah pakaian yang longgar dengan bahan katun yang ringan. Kain alami seperti kapas akan menyerap kelembaban dari kulit sekaligus memberi cukup ruang untuk bernafas. Hindari liner atau celana popok plastik.

Jaga Cairan
Pastikan untuk menjaga bayi terhidrasi dengan baik, dengan sering menawarkan ASI atau susu formula. Terus periksa apakah bayi terlalu panas dengan menyentuh kulitnya. Jika dia terlalu hangat, kulit akan terasa panas dan lembap.

Nah, itulah uraian mengenai biang keringat pada bayi baru lahir. Semoga berguna ya, Bu.

Baca juga: Waspada, Bu! Ini 12 Ciri-ciri Alergi Telur pada Bayi

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages