Alpukat untuk Mpasi Bayi
Alpukat merupakan makanan bayi pertama yang kaya dengan omega 3 dan memiliki rasa yang ringan serta tekstur lembut. Maka itu tidak heran kalau alpukat menjadi pilihan Mpasi pertama bagi bayi. Selain itu, kandungan yang ada pada alpukat juga sangat bagus bagi bayi. Bayi memerlukan karbohidrat, lemak dan protein untuk pertumbuhan mereka, dan alpukat memberikan semuanya di awal-awal makanan padatnya.
Kandungan Gizi pada Alpukat
Untuk wanita dewasa, alpukat bisa jadi dihindari karena kandungan lemaknya. Namun untuk bayi, lemak masih sangat dibutuhkan. Alpukat mengandung berbagai nutrisi penting. Alpukat bebas sodium dan kolesterol. Seporsi alpukat bisa memenuhi kebutuhan 81 mikrogram lutein karotenoid dan 19 mikrogram beta karoten. Selain itu, ada juga sekitar 3.5 gram lemak tidak jenuh yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat serta otak bayi. Kandungan lemak yang tinggi masih bagus untuk bayi. Sebutir alpukat ukuran sedang mengandung sekitar 322 kalori dan 30 gram lemak. Jadi jika bayi mommy kekurangan berat badan, alpukat adalah makanan kalori tinggi yang tepat untuk menaikan berat badan bayi.
Untuk lebih jelasnya, berikut kandungan gizi pada alpukat:
Nutrisi dalam Alpukat
VITAMIN: (satu cangkir bubur)
Vitamin A - 338 IU
Vitamin C - 20,2 mg
Vitamin B1 (tiamin) - .2 mg
Vitamin B2 (riboflavin) - .3 mg
Niasin - 3,9 mg
Folat - 205 mg
Pantothenic Acid - 3,3 mg
Vitamin B6 - .6 mg
Mengandung beberapa vitamin lainnya dalam jumlah kecil.
MINERAL:
Kalium - 1166 mg
Fosfor - 124 mg
Magnesium - 67 mg
Kalsium - 30 mg
Sodium - 18 mg
Besi - 1,4 mg
Juga mengandung sejumlah kecil selenium, tembaga mangan, dan seng.
Memilih Alpukat untuk Mpasi Bayi
di supermarket atau pasar terdapat banyak jenis alpukat. Namun jenis alpukat apa yang bagus untuk makanan bayi? Kalau dari milis banyak yang merekomendasikan alpukat mentega. Daging buahnya tebal dan bercita rasa manis. Namun tentunya kondisi buah ketika dipetik juga mempengaruhi. Kadang walau jenisnya alpukat mentega, namun jika dipetik sebelum matang akan mengakibatkan daging buahnya hambar tanpa rasa.
Warna bukanlah indikator penentu kematangan buah alpukat. Warna bisa bervariasi dari hijau ke ungu gelap. Pilihlah yang kulitnya mulus, jangan yang memiliki bercak karena biasa yang kulitnya ada bercaknya seratnya banyak. Untuk mengetahui alpukat itu matang atau tidak, tinggal dikocok, kalau berbunyi berarti alpukat sudah tua dan akan cepat matang. Tips memilih alpukat yang bagus bisa mommy lihat di websitenya Mpasi Rumahan. Di website itu juga ada tips mematangkan alpukat, plus satu cara baru dari mommy yaitu dengan meletakannya di dekat pisang.
Pertanyaan lain yang sering diajukan seputar alpukat sih bagaimana cara agar alpukat yang sudah dibelah tidak berwarna kecokelatan. Alpukat dengan ukuran besar pasti tidak habis dimakan oleh bayi. Seringkali mommy harus menyimpan sisa alpukat, karena kalau dibuang sayang sekali.
Dari milis, saya ada baca beberapa tips agar alpukat tidak berubah cokelat setelah dibelah:
1. Belahan alpukat itu di lumuri dengan air jeruk nipis.
2. Sisa alpukat disimpan di plastic kedap udara lengkap dengan bijinya, sehingga tidak bersentuhan dengan udara.
3. yang ini cara saya sendiri, saya potong alpukat sesuai dengan kebutuhan. Alpukat tidak saya belah dua, melainkan dipotong sesuai kebutuhan. Jadi bijinya tidak keluar dan daging buah dalamnya masih tetap bersentuhan dengan biji, bukan udara terbuka. Setelah itu, sisa saya masukin plastic kiloan dan masuk kulkas.
Plus satu lagi, jangan pernah menaruh alpukat yang belum matang di kulkas, bisa jadi es dan tidak matang-matang nanti.
Membuat Puree Alpukat
Membuat puree alpukat sangatlah gampang. Mommy tidak perlu blender atau peralatan lain, cukup dengan sendok saja. Alpukat tidak perlu dimasak, setelah dikerok, mommy bisa menghaluskan alpukat dengan punggung sendok, lalu dicampur ASI atau Sufor untuk mengencerkan bagi bayi yang baru belajar makan. Tinggal suap deh.
Membuat puree alpukat ini sangat mudah dan simple, jadi tidak butuh waktu lama. Puree alpukat fresh tentu lebih enak dibandingkan yang sudah dibekukan. Jadi jangan menyimpan puree alpukat dalam jangka waktu lama, karena bisa menjadi kecokelatan.
Kandungan Gizi pada Alpukat
Untuk wanita dewasa, alpukat bisa jadi dihindari karena kandungan lemaknya. Namun untuk bayi, lemak masih sangat dibutuhkan. Alpukat mengandung berbagai nutrisi penting. Alpukat bebas sodium dan kolesterol. Seporsi alpukat bisa memenuhi kebutuhan 81 mikrogram lutein karotenoid dan 19 mikrogram beta karoten. Selain itu, ada juga sekitar 3.5 gram lemak tidak jenuh yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat serta otak bayi. Kandungan lemak yang tinggi masih bagus untuk bayi. Sebutir alpukat ukuran sedang mengandung sekitar 322 kalori dan 30 gram lemak. Jadi jika bayi mommy kekurangan berat badan, alpukat adalah makanan kalori tinggi yang tepat untuk menaikan berat badan bayi.
Untuk lebih jelasnya, berikut kandungan gizi pada alpukat:
Nutrisi dalam Alpukat
VITAMIN: (satu cangkir bubur)
Vitamin A - 338 IU
Vitamin C - 20,2 mg
Vitamin B1 (tiamin) - .2 mg
Vitamin B2 (riboflavin) - .3 mg
Niasin - 3,9 mg
Folat - 205 mg
Pantothenic Acid - 3,3 mg
Vitamin B6 - .6 mg
Mengandung beberapa vitamin lainnya dalam jumlah kecil.
MINERAL:
Kalium - 1166 mg
Fosfor - 124 mg
Magnesium - 67 mg
Kalsium - 30 mg
Sodium - 18 mg
Besi - 1,4 mg
Juga mengandung sejumlah kecil selenium, tembaga mangan, dan seng.
Memilih Alpukat untuk Mpasi Bayi
di supermarket atau pasar terdapat banyak jenis alpukat. Namun jenis alpukat apa yang bagus untuk makanan bayi? Kalau dari milis banyak yang merekomendasikan alpukat mentega. Daging buahnya tebal dan bercita rasa manis. Namun tentunya kondisi buah ketika dipetik juga mempengaruhi. Kadang walau jenisnya alpukat mentega, namun jika dipetik sebelum matang akan mengakibatkan daging buahnya hambar tanpa rasa.
Warna bukanlah indikator penentu kematangan buah alpukat. Warna bisa bervariasi dari hijau ke ungu gelap. Pilihlah yang kulitnya mulus, jangan yang memiliki bercak karena biasa yang kulitnya ada bercaknya seratnya banyak. Untuk mengetahui alpukat itu matang atau tidak, tinggal dikocok, kalau berbunyi berarti alpukat sudah tua dan akan cepat matang. Tips memilih alpukat yang bagus bisa mommy lihat di websitenya Mpasi Rumahan. Di website itu juga ada tips mematangkan alpukat, plus satu cara baru dari mommy yaitu dengan meletakannya di dekat pisang.
Pertanyaan lain yang sering diajukan seputar alpukat sih bagaimana cara agar alpukat yang sudah dibelah tidak berwarna kecokelatan. Alpukat dengan ukuran besar pasti tidak habis dimakan oleh bayi. Seringkali mommy harus menyimpan sisa alpukat, karena kalau dibuang sayang sekali.
Dari milis, saya ada baca beberapa tips agar alpukat tidak berubah cokelat setelah dibelah:
1. Belahan alpukat itu di lumuri dengan air jeruk nipis.
2. Sisa alpukat disimpan di plastic kedap udara lengkap dengan bijinya, sehingga tidak bersentuhan dengan udara.
3. yang ini cara saya sendiri, saya potong alpukat sesuai dengan kebutuhan. Alpukat tidak saya belah dua, melainkan dipotong sesuai kebutuhan. Jadi bijinya tidak keluar dan daging buah dalamnya masih tetap bersentuhan dengan biji, bukan udara terbuka. Setelah itu, sisa saya masukin plastic kiloan dan masuk kulkas.
Plus satu lagi, jangan pernah menaruh alpukat yang belum matang di kulkas, bisa jadi es dan tidak matang-matang nanti.
Membuat Puree Alpukat
Membuat puree alpukat sangatlah gampang. Mommy tidak perlu blender atau peralatan lain, cukup dengan sendok saja. Alpukat tidak perlu dimasak, setelah dikerok, mommy bisa menghaluskan alpukat dengan punggung sendok, lalu dicampur ASI atau Sufor untuk mengencerkan bagi bayi yang baru belajar makan. Tinggal suap deh.
Membuat puree alpukat ini sangat mudah dan simple, jadi tidak butuh waktu lama. Puree alpukat fresh tentu lebih enak dibandingkan yang sudah dibekukan. Jadi jangan menyimpan puree alpukat dalam jangka waktu lama, karena bisa menjadi kecokelatan.
5 comments for "Alpukat untuk Mpasi Bayi"
so sad..