Selalu ada yang baru ketika kita memiliki balita di rumah, termasuk diabaikan. Saat diminta mengambilkan sapu misalnya, ia bisa saja malah melengos ke arah lain. Atau, ketika disuruh merapikan mainan, yang ada ia malah semakin membuat berantakan. Sebenarnya, apakah si kecil sudah mulai bandel dan mempunya sifat menentang?
Tunggu dulu! Balita yang mengabaikan bukan berarti ia mulai menentang orangtua ataupun menjadi bandel. Ada beberapa hal yang membuat si kecil mulai tidak mendengarkan perintah. Yuk, ikuti ulasannya!
1. Anak mulai menemukan kemandirian dan ketegasannya
Balita merupakan usia di mana anak mulai belajar untuk mandiri. Ia menjadi semakin tegas dan salah satu efeknya adalah mulai mengabaikan arahan orangtua. Bukannya buruk, ini bisa menjadi tanda bagus karena bagaimanapun, kemandirian merupakan tujuan hidup setiap orang.Jika kita memintanya untuk melakukan sesuatu, maka si kecil akan mulai menegaskan kemandiriannya dengan menolak dan mengabaikan perintah tersebut.
2. Memiliki tujuan lain yang menurutnya lebih penting
Photo by Caleb Woods on Unsplash
|
Di umur segitu, anak juga belum memiliki persepsi tentang keselamatan sehingga tidak akan mengerti kenapa kita memintanya untuk melakukan sesuatu dengan hati-hati.
Baca juga: 13 Bahan Mpasi untuk Kekebalan Tubuh
3. Stimulasi berlebih
Hari-hari balita selalu diisi dengan hal baru, sehingga amat mudah mendapatkan stimulasi yang berlebih. Hal ini bisa terjadi ketika anak mendengarkan orangtuanya berteriak atau mengulang perintah dengan keras. Sesekali si anak mungkin akan menanggapinya, tetapi kelamaan, orangtua akan menyadari dirinya harus lebih sering menyerukan perintah dengan keras karena si kecil tidak mendengarkan. Mengabaikan merupakan salah satu cara balita untuk keluar dari situasi seperti itu.4. Mengungkapkan emosi
Salah satu alasan anak mengabaikan perintah adalah untuk mengungkapkan emosi atau kemarahannya. Mungkin ia ngambek karena disuruh membereskan mainan padahal sedang asyik, maka ia mengungkapkannya dengan cara mengabaikan perintah. Cara ini mungkin lebih bagus ketimbang anak mengamuk, tetapi alangkah baiknya jika anak belajar mengungkapkan kemarahannya dengan kata-kata ketimbang mengabaikan perintah seperti itu.5. Sedang berkonsentrasi terhadap hal lain
Anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk melakukan tugas atau fokus kepada banyak hal sekaligus. Karena itu, ketika sedang serius terhadap sesuatu, ia akan fokus hanya pada hal tersebut. Ketika ia diperintahkan untuk melakukan hal lain, maka tidak jarang ia mengabaikan karena sedang sibuk sendiri.6. Memori yang terbatas
Photo by Japheth Mast on Unsplash
|
Balita belum memiliki ingatan sebagus orang dewasa, sehingga butuh waktu baginya untuk mempertahankan instruksi dari orang lain. Karena itu, ia sering melupakan sesuatu yang ia dengarkan atau pikirkan beberapa menit sebelumnya.
7. Anak memiliki pendengaran yang sangat selektif
Jangan heran jika anak seketika patuh ketika diminta memilih es krim, tetapi mendadak bebal saat disuruh berhenti bermain ayunan. Yah, seperti halnya orang dewasa, terkadang balita juga memilih instruksi apa yang hendak diikuti dan yang ingin diabaikan.8. Kontrol impuls yang rendah
Terakhir, balita adalah umur-umur di mana anak menjadi sangat impusif. Ketika ia diperintahkan untuk tidak bermain-main dengan keran air, bisa jadi justru itulah yang sedang ingin ia lakukan. Sifat seperti ini sangatlah alamiah, tetapi bukan berarti harus dibiarkan ya.Nah, itulah beberapa alasan kenapa balita sering sekali mengabaikan perintah. Perhatikan baik-baik kondisi si kecil saat hal ini terjadi, sehingga kita tidak salah sangka dan malah memarahinya. Selamat mencoba.
Baca juga: 10 Ide Bermain di Luar Rumah untuk Balita
No comments:
Post a Comment