Menyediakan panduan untuk Ibu dalam merawat bayi, makanan bayi, dan perkembangan bayi

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Thursday, March 7, 2013

Aturan 4 Day Wait Rule Ala Mpasi

Aturan menunggu 4 hari sudah jadi begitu popular bagi dunia per-Mpasian. Yap, aturan ini juga bisa menjadi salah satu pendukung dalam Panduan Memulai Mpasi Pertama Bayi. Aturan ini adalah semacam aturan untuk mencoba bahan makanan baru untuk anak secara bertahap dan perlahan dengan tujuan mengecek apakah anak menderita alergi setelah memakan satu jenis makanan. Aturan ini memang merupakan aturan yang sederhana yang mengecek kepekaan anak terhadap satu jenis makanan, bukan hanya untuk test alergi namun juga untuk mengetahui adakah akibat lain jika anak mengkonsumsi makanan tersebut seperti sembelit, sakit perut, gas, dan lainnya.

Aturan ini memang terlihat seperti memberikan anak makanan yang kurang variatif, karena hanya satu jenis makanan dalam 4 hari berturut-turut dan biasa bagi orang tua konservatif, cara ini dianggap membosankan. Namun, bagi keluarga yang punya riwayat alergi terhadap satu jenis makanan, aturan ini perlu loh.

Bagaimanakah Aturan 4 Dar Wait Rule tersebut?
Aturannya sederhana, yaitu dengan mengenalkan anak 1 jenis makanan baru selama 4 hari berturut-turut. Misalnya hari senin alpukat, maka teruskanlah pemberian alpukat ini selama 4 hari sampai kamis. Jumat baru makanan baru. Makanan baru yang diperkenalkan pada hari jumat juga harus diberikan terus setiap hari hingga hari senin minggu berikutnya. Kesannya memang tidak variatif yak?!


Aturan ini dimulai sejak pertama Mpasi dan berlaku untuk semua jenis makanan baru. Mix and match makanan sih tidak dianjurkan untuk awal Mpasi, namun untuk seterusnya bisa dilakukan asalkan sudah lulus aturan 4dr ini.

Penerapan Aturan 4DR
Lain teori lain juga penerapannya. Hahahha…. Banyak mommy yang meng-cut 4 hari tersebut menjadi 3 hari atau bahkan 2 hari. Alasannya beragam, namun kalau saya pribadi sih karena tidak sabar aja mengenalkan jenis makanan baru. Hasilnya ya, syukur memang tidak pernah menunjukan gejala alergi. Habisnya Cuta hampir setiap saat kena biang keringat, jadi tidak bisa dibedakan antara merah akibat alergi atau biang keringat. Yang penting dia tak terlihat terganggu atau menggaruk-garuk sih.


Seberapa Efektif aturan 4 DR itu?
Bagian ini yang seru. Dari wholesomebabyfood menyebutkan:
Berbagai studi menunjukan bahwa menunggu untuk memperkenalkan makanan dengan resiko alergi mungkin tidak memiliki dampak ataupun apakah anak bisa mengembangkan alergi makanan sehingga penggunaan aturan ini menjadi usang dan ketinggalan jaman. Sekarang malah ada banyak dokter anak yang menyarankan untuk memperkenalkan berbagai makanan baru pada bayi bahkan selama hari-hari awal pemberian Mpasi. Kondisi ini berawal dari pemikiran bahwa menawarkan lebih banyak jenis selera dan tekstur, sedini dan sesering mungkin akan membuat bayi bersemangat dalam menikmati rasa dari semua jenis makanan.
Dari sana bisa disimpulkan bahwa aturan menunggu 4 hari ini mulai diabaikan. Jenjang pemberian makanan juga mulai dihapuskan. Maksudnya kan selama ini momy-mommy sering diberikan semacam bagan mengenai jenis makanan apa saja yang bisa diberikan kepada bayi sesuai umurnya. Nah, saya sih belum pernah baca penelitiannya, namun kalau tidak salah ada mommy di milis yang menyebutkan sebuah studi baru untuk memberikan banyak dan segala jenis makanan pada bayi mulai dari awal Mpasi. istilahnya seperti yang saya quote diatas.

Mommy yang baru mau mulai Mpasi pasti bingung. So harus bagaimana? Jangan bingung. Dari jaman dulu, bayi sudah terbiasa diberikan berbagai jenis makanan dari awal Mpasi. Walaupun ortu-ortu jaman dulu tidak memakai metode, namun toh  Mpasi mereka ke kita sukses kan. Mereka tidak mengenal yang namanya bagan makanan, aturan 4dr ataupun yang lainnya, apa yang ada di dapur, itu yang mereka berikan pada bayi. Jadi istilahnya main tabrak aja.

Saya sih tidak menganjurkan untuk tidak menggunakan aturan 4dr ini. Mommy bisa saja memberikan makanan yang variatif bahkan di awal-awal Mpasi. Aturan 4 hari, bisa ditabrak jadi 2 atau 3 hari. Namun mommy harus ekstra hati-hati dengan makanan yang sudah terbukti beresiko alergi tinggi. Beberapa bahan makanan dengan resiko alergi tinggi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah susu sapi/kambing, telur, kacang-kacangan, ikan laut, kedelai serta gandum. Sementara makanan yang relatif jarang menimbulkan alergi diantaranya daging ayam, daging babi, daging sapi, kentang, coklat, jagung (nasi), jeruk serta bahan bahan aditif makanan. Reaksi terhadap buah buahan seperti jeruk, tomat, apel relatif sering dilaporkan, tetapi sebagian besar melalui timbul pada usia 15 bulan, dengan gejala yang berlangsung agak lama. Gejala alergi terhadap buah buahan ini umumnya berupa gatal gatal di mulut. Jeruk sering dapat menyebabkan gatal serta kemerahan pada kulit bayi.Bahan aditif makanan disini meliputi bumbu-bumbu, baik alami ataupun non alami. Yang alami itu tentu saja diantaranya duo bawang, sere, daun salam, jahe, lengkuas dan lainnya.

Nah, berdasarkan informasi diatas, mulai deh kita menganalisis kira-kira bahan makanan apa yang membutuhkan perhatian ekstra. Bukan ngajarin yang enggak benar sih. Misalnya alpukat, alpukat merupakan makanan dengan resiko alergi rendah. Belum pernah saya mendengar ada bayi yang alergi dengan alpukat, begitu pula makanan lain seperti bayam yang katanya tinggi kandungan nitratnya. Memangnya bayi makan bayam seikat apa? Tidak kan, paling hanya satu dua lembar (Itu kata Ipar saya!). Nah, untuk produk makanan seperti ini boleh deh ditabrak-tabrak, artinya tidak kaku dalam menerapkan aturan menunggu 4 hari tersebut.

Nah, cerdas dalam menyikapi sebuah metode sangat diperlukan, terutama jika mommy tinggal sama mertua yang seringan sih masih menganut paham konservatif. Mau berantem sama mertua hanya gara-gara bayam? Menjadi mommy yang sempurna itu susah, bahkan mustahil. Menerapkan teori juga tidak bisa seratus persen, mengingat bayi itu kan tidak seperti angka yang stabil. Jadi sebaiknya jangan diambil pusing, cobalah untuk sefleksible mungkin termasuk dalam penerapan aturan 4dr ini.

Tulisan saya ini bukan referensi untuk menentang aturan menunggu 4 hari, namun hanya semacam pemikiran yang berdasarkan dari website besar lain. Keputusan tetap di tangan mommy, kan yang punya anak itu mommy. Hihihihihi

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages